Pada 29 Februari 2016 dilakukan pembersihan di
Istana Presiden yang berada di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta. Pembersihan
tersebut berawal dari ditemukannya
sejumlah sampah kabel yang menyumbat di saluran air gedung Istana. Dugaan awal
kabel-kabel tersebut milik pihak PLN yang dilakukan oleh oknum tertentu. Pembersihan
kabel-kabel dilakukan oleh petugas kebersihan Istana hingga dibantu oleh
pasukan Katak dari TNI (Tentara Nasional Indonesia) karena jumlahnya yang
mencapai berton-ton.
Pada saat
pembersihan sampah kabel tersebut, Gubernur DKI Jakarta yaitu Basuki Tjahaya
Purnama turut menyayangkan hal yang terjadi dan menyebutkan adanya sabotase yang
mengakibatkan banjir dilakukan oknum tidak bertanggung jawab.
Setelah
dilakukan penyelidikan yang dilakukan oleh Polri, dan dibantu oleh Laboratorium
Forensik Mabes Polri akhirnya menyimpulkan bahwa kabel yang ditemukan aalah
milik PLN. Namun, oknum yang ‘bermain’ adalah pihak tertentu yang tidak
membuang sampah kabel tersebut karena biaya pengangkutan yang lebih mahal dari
harga sampah kabelnya.
0 comments:
Posting Komentar